Selasa, 09 April 2013

Puisi (Jejak Utuhku)


Jejak Utuhku
Oleh : Agung Suharmanto


Tapak demi tapak terus ku melangkah…
Detik demi detik terus bertambah…
Menjejaki dunia dengan senyum yang merekah…
Menerobos tajam bagai anak panah…
Itulah aku sang pria gagah…
Menjejaki hidup tanpa kenal lelah…

Jejak utuh ku…
Bersanding dalam mimpi mimpiku…
Jejak utuhku…
Bercerita dalam oretanku…
Yang kusimpan di balik buku tugasku…

Tertawa bersama…bermain bersama…
Untuk  bercanda tawa bersama….
Agar tak kenal hidup merana…
Tapi bukanlah sekedar bersama…
Melainkan agar lebih tampak mempesona…
Karena aku sang pria berwibawa…
Yang terus menjejaki Jejak Utuhku

Puisi (Bumbu Pedas Cintamu


Bumbu Pedas Cinta Mu
Oleh : Agung Suharmanto

Senyum aku tak kau hiraukan…
Pandangan aku tak kau perdulikan…
Setiap untaian kataku tak kau pikirkan…
Lirikan matamu  tak melahirkan sayangmu…
Itukah bumbu pedas cintamu…
                                                
Setiap gerak gerik tingkahmu…
Selalu ku rekam dalam long term memory ku…
Walau dari jauh, tampak indah buatku…
Tapi saat kata kau ucap dari bibir manismu…
Itukah bumbu pedas cintamu…

Berlagak tampan di hadapanmu…
Beraksi heroic di setiap kesulitanmu…
Berbuat  baik di kala  kau minta bantuanku…
Mengukir kata, demi cinta yang kau berikan untukku…
Itulah yang yang ku berikan untukmu…
Ketika bumbu pedas cintamu bersarang di pikiranku…


Minggu, 10 Februari 2013

Puisi text (Kenapa bulan masih tertidur)


Kenapa Bulan Masih Tertidur
Cipt : Agung Suharmanto

Bulan….bulan…bulan !!
Disini bulan…. Kanda disini….
Kanda disini menunggumu…
Ya menunggumu…
Kanda mencintaimu…
Kanda menyayangimu…
Kemarilah…kemarilah…
Kemarilah bersama kanda…
Bersama merajut mimpi…
Mimpi yang sempurna…

Tapi, kenapa kau terus diam ?
Diam tanpa suara sedikitpun…
Kenapa kaau wahai sang rembulan…
Kenapa kau belum terbangun dari tidurmu…
Kapan…kapan !!!
Kapan kau terbangun dari tidurmu…
Kapan kau bisa bersama denganku…

Wahai sang rembulan…
Tidurlah…
Ya..tidurlah bulan…
Mungkin mimpimu lebih indah…
Lebih indah dari ocehan murah dari ku…

Senin, 04 Februari 2013

Syair Text (kapur si pencinta kertas)

:: kapur si pencinta kertas ::
cipt : Ade Syahputra 
 mengapa pena dan kertas berpasangan ?????
yyaaa ,, pasangan yang yang bagus itu pena dan kertas , bukan kapur dan kertas !!!!
tak mungkin kapur bisa di tuliskan di kertas !!

ap kah kapur harus berubah jadi pena ???
ataukah kertas yang harus jadi papan tulis hitam ???
ya...ya...ya...
memang benar , kapur tak bisa berdatu dengan kertas ,,,, kapur itu hanya dengan papan tulis hitam !!! yaa ... harus papan tulis hitam ...........

tapi,,,
bagaimana cara sebuah kapur dapat menemukan papan tulis hitam ??? sebuah kapur yang masih terkurung dalam sebuah kardus , tak tahu bagaimana cara untuk keluar dari kardus ini ???

OHH ,,, kapurrr !!!!!!!!
nasib mu memang tak seberuntung si pena yang bisa menuliskan tintanya di atas bermacam macam kertas yang berwarna warni ......
si kapur hanya bisa mencoretkan kapurnya hanya pada satu papan tulis ,,, yaaa ,,, yaa,,, papan tulis hitam !!!!!!!!

tapii,,
belum tentu si pena dapat menuliskannya dengan indah di atas kertas ,,,
mungkin si kapurlah yang dapat menuliskan indahnya coretan coretan pada papan tulis haitam nan indah !!!!!

Selasa, 22 Januari 2013

Puisi Text (Jeritan Dari Tanah Jawa)


Jeritan Dari Tanah Jawa
Karya : Rezky Ridho datmi


Di tanah yang masyhur…
Di tanah yang mabrur…
Daerah yang subur,…kini !!
Lebur, Hancur !! layaknya BUBUR !!

Tak ada yang bisa menampik, Semua kacau !!
Gadis gadis kecil berhamburan…
Tangan tangan bercampur pada,
DOSA !!
KEBAIKAN !!
MAKSIAT !!
Hasrat…, semua lewat di sapu gelombang yang nyata

Semua terkejut…
Tatkah mendengar & melihat Titahnya?
Yang datang tanpa kata dan tanpa ada jangka..

ALLAHU AKBAR !!
ALLAHU AKBAR !!
ALLAHU AKBAR !!

Berkumandang di kala azabnya tiba..

Semua terdiam, airmata tak terbendung…
Meluluh lantakkan perumahan, jalan, sirna…SIRNA !!!

Kini daerah yang mahsyur itu bagaikan laut di air yang keruh
Tak ada yang bisa di salahkan !
Tak ada yang bisa di marahi !

Kini Indonesia menangis, Nusantara menangis dan kini !!
Terdegarlah… “JERITAN DARI TANAH JAWA”

Monolog Text (Hidup Tanpa Nyawa)



HIDUP TANPA NYAWA
Cipt : Agung Suharmanto


[Lampu tiba-tiba menyala, terlihat sosok pemuda yang sedang berdiri linglung melihat sekujur tubuhnya yang terasa aneh, dan ia berusaha menggapai kursi di sebelahnya]

Kenapa…kenapa…kenapa tubuhku sulit untuk digerakkan. Jantungku..kenapa jantungku tak berdetak lagi, tapi aku masih bisa hidup.

TIBA TIBA LAMPU MATI KEMBALI DAN TAK BERAPA LAMA LAMPU HIDUP KEMBALI, DAN LELAKI ITU BERDIRI DAN TERTAWA

Hahahaa…kalian kenapa? Ada yang salah dari diriku? Aku nggak ada yang salah toh !. tapi kalian tau nggak aku ngapai disini? Pasti kalian tidak tahu, sudah jelas itu karena akupun tak tahu kenapa aku disini. Tadinya aku di suruh sama orang belakang, katanya yasudah sana naik ke atas panggung.

Hahaha…hey.. kenal kan aku adalah orang, aku hebat !!! orang orang  semua mengenalku karena aku hebat !!.hmm..pasti kalian tak yakin kan? Aku juga! Kita sama sama tak yakin!.

Tunggu dulu..walau aku hebat, aku bukan lah seorang  atasan tapi aku hanya bawahan. Hebatkan aku?. Orang lain tidak bisa masuk perusaha’an yang aku tempati ini. tapi aku bisa!! karena aku milih jadi satpam di perussaha’an ini .

--Hey Satpam !!, sini kau tolong bawakkan tas saya

--Hey Satpam !! tolong bukain pintu gerbang

Tiap hari  mendengar kata kata itu,rasanya mau pecah kepala ini. tapi  mau gimana lagi yang namanya bawahan, ya !! harus ikutin kata atasan lah.

SEKETIKA LAKI LAKI ITU MENANGIS TERSEDU SEDU

Hm,,,hmm..hm… kenapa ? kenapa yaa harus bawahan yang tersiksa? Kenapa tidak yang di atas yang harus menerima seperti ini !. aku hanya hidup untuk di gerakkan dan di perintah. Di suruh gini lah gitulah, bawak ini lah bawak itulah.capek tau !! Hidup ku seperti tanpa nyawa !!

Huh,, aku kan hebat, masak soal begini aja nangis sih. Hahahaha…aku hebat !!. mana ada yang berani sama ku !. hmm..hmm…hhmm tapi cuman satu yang ku takuti, aku takut sama atasan ku. Takut di pecatlah pecotlah pecitlah semualah.

Sampai sampai jengkel rasanya. Ingin langsung bicara dengan dia begini !

--hey, sini !! pel ini lantai ya, jngan sampai terlihat kotorannya lagi nanti saya pecat

Tapi ketika saya berjumpa dengannya. Tubuh ini beku bagaikan Es.

--hehehe..Pak, ada yang bisa saya bantu

Dengan senyuman manis ku hanturkan untuk atasanku. Tapi hati ini nggak ikhlas, Yahh tapi mau gimana lagi yang  namanya bawahan itu memang harus patuh. Seperti robot yang di kendalikan. robot yang tak bernyawa, bergerak karena di gerakkan, berjalan karena di jalankan.

 Tapi ini tidak membuatku resah karena  kata istri ku, aku hebat !!, memang sih ! karena jika aku tidak mendapat pekerja’an ini anak istri tidak makan !!. yah jadi harus rela lah untuk berkorban. Untuk jadi orang yang  HIDUP TANPA NYAWA. YA.. Hidup Tanpa nyawa.


Kamis, 17 Januari 2013

Puisi Text (Pejuang Lampu Merah)

" pejuang lampu merah "
Cipt: Fajar Sukmaharsa


genjreng........
genjreng........genjreng
jreng..jreng..jreng..
bertalu genderang bising menyambut
lisan bernada terhuyung senja
tak kenal hitam putih dunia
bergerak dari roda ke roda
lekang tidak si senar bergetar
siall.... receh tak mengalir juga

tung..tang..tang..genjreng
genjreng ..jreng ..tak tak jreng
musik duet maut terdengar sudah
krena lelah tunggal tertadah
bgitu juga dia.....
si kawan gusit bahu ku diam diam
tak da suara nan merayu
telunjuk nya terasa gusar di badan ku
"aku capek kawan..." suara lembut lidahnya
sial... belum dapat receh, sudah merengek cengeh

jreng....
jreng....
jreng....
lima jari tegak lurus dengan lengan.
sial... bukan receh....

free counters

One direction - What makes you beatiful