DI BALIK LIONTIN BERDARAH
Karya : AGUNG SUHARMANTO
Di sebuah daerah hiduplah seorang anak yang
bernama Liontin pranata yang sering di panggi Lio, Lio adalah anak terakhir
dari dua bersaudara dan Lio adalah anak kesayangan orang tuanya.
Namun,
kakaknya yang bernama Berlian pratama yang sering di panggil Lian dia tidak
suka dengan adiknya karena terlalu di manjakan oleh orang tuanya.
Di malam
yang sunyi dan gelap dan hanya terdengar suara sayup angin yang berhembus
memecah keheningan malam Liontin pranata atau Lio bermimpi yang sangat aneh,
Lio bermimpi berjumpa dengan sosok yang tidak di kenal dan berbicara “ hai..Lio
segeralah kau memiliki sebuah liontin karena kalau tidak kau akan pergi dari
dunia ini “.
“Kriiinggg !!!” tiba tiba suara jam berbunyi
menunjukkan waktu pukul 07 :00 WIB , Lio pun terbangun dari mimpi yang aneh
itu, karena berhubung hari ini hari minggu Lio tampak santai sa’at terbangun
dari tidurnya tetapi Lio lupa dengan solat Shubuhnya.
Dan Lio sangat bingung karena mimpi yang
terjadi tadi malam sangat aneh dan di luar kesadarannya. Tanpa basa basi Lio
pun langsung menjumpai Ibunya yang sedang masak di dapur.
Lio : Bun… Oh Bunda ku tercinta bolehkah Lio
meminta Ssesuatu ?
Bunda
: Iya, anakku kamu mau minta apa ?
Lio :( dengan wajah sedih campur bingung )
Begini Bunda Lio tadi bermimpi yang
sangat aneh, jika Lio tidak segera memilki Liontin maka Lio
Akan meninggal ! Benarkah mimpi Lio
itu Bunda ?
Bunda : Jangan takut Lio, itu hanya mimpi dan jangan kamu
percaya’i karena mimpi itu hanya bunga tidur saja.
(Dan tiba tiba ayah Lio
menghampiri mereka berdua .)
Ayah : Ada apa ini Bun, kok serius kali ?
Bunda : Begini loh ayah. Lio bermimpi jika lio tidak mempunyai
sebuah liontin maka lio akan meninggal!
Ayah : ( sambil menahan gelak tawa ayah berkata )
Lio,
kamu ini ada ada aja masa’ mimpi kalau tidak punya liontin bisa meninggal !
Lio : Tapi ayah !!
Ayah : (langsung di potong oleh ayah pembicara’an lio)
Ya
sudah biar Ayah belikan liontin itu !
(Tiba tiba terdengar suara
nyanyian kakak nya Lio yang menghampiri Lio Dengan nada Band Vierra, Band
kesuka’an abangnya Lio)
Lian : Ku takk percaya ! ada di sini , mimpi begitu sangat lah aneehh
!!
Tak
mungkin lalalala tak mungkin ituu teerrrjadiii !
Bunda : Ish, kamu ini adik mu lagi nangis tuh, malah di ledekin !
Lian : Lian, nggak ada ngejek kok Bun, Lian cuman nyanyi aja nya !
Emang
lian kenapa bun !!
Bunda :Lio takut karena mimpinya sangat aneh ! kalau dia tidak
mempunyain liontin maka dia akan meninggal
Lian : ahh ! bo’ong itu bun !, paling… cuman akal-akalan Lio aja !
Bunda :hush, gakk boleh gitu lahh !
Ayah : yasudah, jangan di perpanjang masalahnya. Lio nanti Ayah belikan
di pasar sama ibu nanti
Mandi
dulu sana! Setelah itu makan ya ! Ayah mau pergi ke pasar sama bunda !
(Ayah dan Bunda pun pergi
meninggalkan dua bersaudara itu)
Lio : Kak, tolong Lio ambilkan sabun di atas lemari donk ! Lio tidak
sampai
(kakaknya menjawab dengan nyanyian
Vierra kembali )
Lian : ku tidak mauuuu mengambil kan muu, sabun ntuk mandi rasakan lah
tu !!
Itu
bukan kerja’an ku itu msh derita mu !!
Lio :( Lio hanya terdiam meninggalkan kakaknya yang selalu ngledekin Lio )
Di lain tempat orang tua Lio sedang berda di pasar, pasarnya bernama
pasar Mentari terbit seperti namanya pasar ini selalu buka sewaktu matahari
terbit.
Sewaktu orang tua lio berada di pasar Orang tua Lio berjumpa dengan
sosok pengemis yang tampak kelaparan karena belum makan karena puasa 3 hari 3
jam 3 menit 3 detik. Ibu lio pun berinisiatif memberikan selembar uang kertas
yang ada di dalam dompetnya.
Pengemis: bu….bu..bu.. minta recehan bu..!
Bunda : Ini
pak uang nya, ma’af kalau sedikit !
Pengemis: Tidak papa bu, makasih !
Bunda : Sama
sama !, saya pergi dulu ya, mau belanja
Pengemis: ehh !, tututut kereta api !
Bukan bukan maksudnya tunggu bu’ kalau boleh tau anak ibu ada yang
bernama Liontin ?
Bunda : Ada !
kok bapak tahu? Dan ada perlu apa dengan anakku?
Pengemis: Berikan lah Liontin Ini dengan anakmu yang
bernama Lio itu, jangan sampai tidak di berikan
Ya !
Bunda :
Terimakasih ya pak !, memang anak saya bermimpi ingin memiliki sebuah liontin
ini !
(Tanpa Bunda sadari kakek tua itu telah menghilang dari hadapan bunda)
Bunda :
pakk….pakk…pakk !
Eh..Ayah,
ayah tau tadi kakek tua yang memberikan liontin itu?
Ayah : nggak
lo bun !, emang ada tadi ya ?
Bunda : ya
sudah lah yahh. Ayo kita belanja dulu !
Tanpa menghiraukan kakek
tua itu yang menghilang,sebenarnya sich tidak menghilang tapi pergi ntah kemana
ketika bunda melihat liontin itu.tapi ya ecek eceknya menghilang lah !
Setelah pulang dari pasar bunda beserta ayah menjumpai Lio tapi
berhubung Lio tidak ada di dalam rumah maka bunda memberikan kepada kakaknya yang berama Lian Vierra. ( hehehe..nama belakangnya ecek eceknya karena lian sukak
lagu vierra kita panggil aja lian Vierralahh.)
Bunda :Lian. Ohh lian kessini sebentar ibu mau bebicara
Ssesuatu !
Lian : Apa’an
itu ibunda ku tersayang?
Bunda :ini kamu berikan liontin kepada adikmu nanti ya.
Kalau sudah pulang jangan sampai tidak di kasi
Ya
lian !
Lian : oke !
siap !! akan saya berikan bunda ! Kacang
ini bun ! kalau memberikan itu saja !
Bunda: iya iya ibu percaya kok sama lian !
(bunda pun meninggalkan lian dan di dalam hati lian
sambil bernyanyi viera “Siapalah mauuu memberikan inii, pada adiikk ku,, bagus
ku simpan untuk pacarkuuuu !” tiba tiba ada yang memegang pundak lian dari
belakang)
Ayah : “plakkk”
hey Lian Belikan lahhh dulu ayah Kopi di warung sebelah ya !
Lian : huuuhh
ayah ini mengagetkan lahh -_-, iya Lian belikan lahh di warung sebelah
Ayah : Iya
cepat,, GPL okeee !
Lian : okee dah
ayah ! 10 menit langsung nyampek !
Ayah : iya. Ayah tunggu di ruang tamu ya !
Lian : oke !!
Pergilah abang Lio yang bernama Lian membeli kopi untuk
sang ayah tercinta,dan Lian pu tidak lupa dengan rencananya untuk tidak
memberikan Liontin itu kepada adiknya.
Keesokan harinya…!
Pagi itu adalah pagi yang cerah sang mentari
muncul dari selah selah jeruji jendela rumah Lio, Suara ayam saling bersahut
sahutan “kookkkokkpetokkk…kkookkkpetokk…!”
begitulah bunyi ayam tetangga sebelah yang memecah keheningan pagi
itu.Di saat itu juga Lio berserta keluarganya bergegas untuk menjalani
aktifitasnya masing masing Ayah Berkerja menjadi Direktur Pemasaran terkemuka
di Medan dan Ibu Lio Bekerja menjadi seorang Dokter spesialis Kandungan dan
abang nya yang bernama Lian yang sangat
jahat itu loohh.., bersekolah di Universitas Pariwisata di Medan, masih
semester 2. Sedangkan Lio bersekolah di SMA N 5 Medan.Sa’at mereka makan
bersama di meja makan Ibu Lio berbicara kepada Lian tentang Liontin itu.
Bunda : Lian ! sudah kamu berikan Liontin Itu kepada
adik mu??
Lian : Belum..Bun !
Bunda : Kenapa? Berikan lah nanti ya !
Lian : Iya.Bun setelah makan nanti !
Ayah : yasudah ayah dan Ibu mau pergi dulu ya
!, jangan nakal sama adikmu !
Lian&Lio: Iya bunda !!
Pergilah orangtua Lio meninggalkan dua bersaudara itu..,dan lio meminta
Liontin yang Bunda berikan kepada abangnya .
Lio : kak !, Mana liontin yang ibu bunda
berikan itu !
Lian : ooo…Tidak bisaaa !
Liontin itu untuk kakak saja lah
!
Lio : Tapi kak ?
Lian : hallahh..,banya cerita kamu Lio,
Liontin ini untuk kakak dan jangan di laporkan sama Bunda dan
Sama Ayah !
( dengan wajah menakuti Lio
)
Lio :
i..ii…iya kak !
Dan tanpa basa basi Lian
pergi meninggal kan Lio ke kampus,, Terlihat Lio tampak sedih karena dia tidak
mempunyai Liontin itu.dan dia pun pergi sekolah dengan wajah kusam.
Setiba di Sekolah Lio Bersama kawan kawan di ajak berkemah ke
Sinabung.berhubung Lio juga anak SISPALA atau Siswa Pecinta Alam, Di hari itu
juga Lio pergi ke gunung Sinabung bersama teman SISPALA nya eserta pembina
pembina. Mereka menaiki Bus, Busnya bernama PARIWISATA tapi yang ada AC nya,
maklum lah sekolahnya Elit jadi mau kemana mana harus makai AC. Setelah lama
dalam perjalanan sampai lah pada tujuan yaitu Gunung Sinabung.
Di tempat itu Lio berkemah dan mereka di bagi perkelompok, kelompok Lio
berjumlah 4 orang yang kelompoknya Bernama “LOLA” Lio beserta kawan kwannya lah
yang memberi nama itu yang bersal dari nama nama angguta nya yaitu
“Lio,Oni,Lintar,dan satu lagi ini adalah teman yang paling baik di kelompok itu
adalah Agung” mereka di suruh mencari tanda tanda yang sudah di berikan
Panitia.Mereka pun mencari jauh kedalam Hutan sinabung, di tengah Perjalanan
dia menjumpai sosok aneh. Entah apa tidak tahu pasti dan Lio mengejar bayangan
aneh itu Sendiri meninggalkan kelompoknya. Dan tiba tiba
“crussshhhh……skskskskblukk” terdengar seorang jatuh dari jurang itu dan teman
Lio bergegas mencari asal suara itu.ternyata??
Agung : Lio !!!,
Lintar&Oni : ada apa Agung dengan Lio !
Agung : lihat di bawah
jurang itu !
Lintar : Lio!,
Lio jatuhh.. Oni cepat panggil pembina !
Oni : Iya,
saya panggil…!
Tanpa ragu ragu dan
terasa panik Oni pun langsung ketempat perkemahan menjumpai pembina., setelah
sampai langsung memberikan Imformasi kepada Pembina bahwasanya Lio telah jatuh
dari jurang.Sebagai orang yang mempunyai tanggung jawab Pak Pembina langsung ke
TKP melihat Lio.
Setelah sampai di TKP Pak Pembina langsung memberikan P3K( Pertolongan
Pertama Pada Kematian)
Sebetulnya itu kecelaka’an tapi karena Lio
telah TIADA maka di gantilah. Dan Lio langsung di bawa kerumah sakit secepatnya
untuk di otopsi. Ternyata dirumah sakit itu adalah tempat Lio bekerja dan Ibu
Lio sedang Mengeluarkan Rezeki dari pasiennya yang sedang kesakitan, karena
usia kandungannya sudah tua. Tapi tiba tiba “husshh” terlintas tempat tidur
roda yang sering di rumah sakit membawa mayat. Dan Ibunda Lio langsung
menghampiri sosok tubuh yang sudah tak bernyawa tanpa di sadarinya, pasien di
tinggalkannya dan lupa untuk memberi tahu suster.
Ternyata….!
Bunda : ohh ! Lio
L
(dengan wajah pucat dan tak tahu mau berbuat apa)
Pak Dokter : Bu, apa ibu kenal siapa ini??
Bunda : Iya dok,
ini anak saya yang bernama Lio !
Pak dokter : oh..! ya sudah besok anak ibu boleh di bawak
pulang setelah di otopsi !
Bunda : iya. Dok
!terimakasih
Setelah Ibunda Lio
Keluar dari kamar mayat Ibunda lio pun berjumpa dengan Pak pembina SISPALA yang
menjadi penanggung jawab atas kematian Lio !
Pak Pemmbina : Bu.,, mohon ma’af atas keteledoran kami
ya, karena tidak menjaga anak ibu dengan
Sebaik baiknya
Bunda : hmm,, Iya
pak.. Namanya sudah takdir mau cemana lagi di buat., hanya ALLAH lah yang tau
Akan kematian dan semuanya.
Pak pembina : Terimakasih, Bu atas kebaikan ibu telah mema’afkan kami !
Mudah mudahan arwah Lio di terma di sisinya ..
Bunda :
Amiinn….!
Sesa’at itu juga Ayah
dan Abang Lio pun datang menghampiri Ibunda Lio menanyakan Kabar Lio bagaimana,
mereka mengetahui karena salah satu teman Lio yang bernama Agung menelpon
abangnya Lio yang bernama Lian.
Ayah&Abang :Bunda !,, Bagaimana Kabar Lio??
Bunda : Lio
telah di panggil sang maha kuasa Ayah !
(dengan suara yang tersedu sedu karena sedih)
Lian : Ibu,
Ma’af ya bu !
Lian tidak memberikan Liontin Itu kepada Lio ! dan Lian kira itu hanya
halusinasi Lio biasa !
Ayah :Apaaa
!!!!
Kenapa
kamu lakukan pada adikmu itu, Ayah tidak nyangka dengan mu Lian !
( dengan emosi yang meleddak
ledak)
Bunda : Sudah
Sudah ! ayah, Itu mungkin takdir dari Allah SWT. Jadi jangan kita sesali semua
itu,
Mungkin ini coba’an yang harus kita lalui dan untuk kamu Lian jangan
sekali lagi kamu buat
Hal
bodoh sperti ini,karena akan mengakibatkan hal yang besar seperti ini !
Lian : Iya,
Bun ma’afkan Lian, Lian tidak akan mengulangi hal seperti ini !
Bunda : ya sudah,biaarlah yang sudah berlalu, dan
kejadian ini tidak terulang kembali sampai ke anak
Cucu nanti !, dan menjadi peringatan buat kita !
Lian : Iya,
bun Lio mengaku salah dan tidak akan mengulangi kembali !
Bunda : Baguslah Lian
!!
Dan Lian pun sangat
menyesali semua yang iya lakukan padak adiknya Lio, dan Lian menjadikan hal ini
adalah peringatan buatnya.
Itulah yang terjadi apabila sepele dengan hal hal yang kecil. Maka kita
jangan seperti Lian yang selalu tidak perduli apapun yang terjadi sebelum
terjadi begini !. sebenarnya Kematian Lio bukanlah karena sebuah Liontin tetapi
karena sudah Takdir dari sang maha kuasa.
Setelah Lio di kuburkan ke liang lahat,tinggallah hidup keluarga lio
dalam kehilangan sayapnya, tetapi Ibunda lio selalu tabah akan semua kejadian
yang terjadi, Tetapi Kakak Lio terus menangisi adiknya yang terbunuh karena
ulahnya.
Tiga
Tahun telah berlalu abang Lio yang bernama Lian Wisuda dan mendapat Gelar S 1
nya. Abang Lio membuka sarana wisata untuk mengenang adiknya dengan menamakan tempat itu “ LIONTIN
UNIVERSAL STUDIO” tempat ini adalah tempat paling Favorit dari Mancanegara
maupun dari Lokal.
NB :
Ini adalah cerita FIKSI yang menjadi impian sang penulis membuat suatu tempat
wisata. Doakan saja semoga bisa terwujudkan Impian sang Penulis.
Judul : DI BALIK LIONTIN BERDARAH
Penulis : AGUNG SUHARMANTO
Pelaksana:
ANGGOTA ANGGOTA BENGKEL SASTRA
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
DI PERSEMBAHKAN OLEH
:
Bengkelsastrasmansa.blogspot.com